Minggu, 27 Desember 2009

Peranan Gaya Kepemimpinan Dalam Oganisasi

Pendekatan lain untuk memahami kepemimpinan yang sukses memusatkan diri pada apa yang dilakukan seorang pemimpin antara lain melalui gayanya.
Gaya Kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya.

Peranan-peranan dari gaya kpemimpinan adalah :
Peranan utama yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin / manajer menurut Henry Mintzberg , antara lain :

1. Peranan Hubungan Antar Pribadi (Interpersonal Role)
Pada peranan ini, menyangkut hal-hal tentang pengembangan antar pribadi. contoh dari pengembangan dirinya adalah eksistensi manajer itu sendiri dengan dunia sekitarnya. Dalam peranan ini dibagi lagi atas tiga peranan, yaitu peranan sebagai :

~ Figurehead : Yaitu dimana manajer bisa mewakili organisasi yang dipimpinnya. contohnya mewakili perusahaannya dalam menghadiri undangan dari perusahaan lain.
~ Leader : Yaitu dimana manajer bisa memimpin organisasi yang dijalaninya. dapat memberi motivasi, mengembangkan dan mengendalikan bawahannya.
~ Penghubung atau liaison manager : Yaitu dimana manajer bisa berinteraksi dengan teman sejawat, staff atau yang lainnya.

2. Peranan yang berhubungan dengan Informasi (Informational Role)
Manajer berhubungan langsung dengan informasi. Pada peranan ini dibagi menjadi tiga peranan, yaitu peranan sebagai :
~ Monitor : Seorang manajer perlu mencari info untuk mengidentifikasi persoalan dan kesempatan-kesempatan yang ada.
~ Dessiminator : Peranan ini melibatkan manajer untuk menangani proses transisi dari info ke dalam organisasi yang dipimpinnya.
~ Juru Bicara atau Spokesman : Peranan manajer ini dimainkan untuk menyampaikan info ke luar lingkungannya.

3. Pembuat Keputusan (Decission Role)
Peranan ini membuat manajer harus terlibat dalam suatu proses pembuatan strategi. dibagi menjadi tiga peranan lagi, yaitu peranan sebagai :
~ Interpreneur : membuat atau memprakarasai perncangan dari banyak perusahaan yang terkendali.
~ Pengahalang Gangguan atau Disturbance Handler : bertanggung jawab jika perusahaannya menghadapi masalah.
~ Pembagi Sumber atau Resources Allocator : memutuskan kemana dananya akan didistribusikan dalam organisasinya.
~ Negosiator : harus aktif dalam arena negosiasi.

Dilihat dari segi tipe kepemimpinan, dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama yaitu tipe otokratis, militeristis, paternalistis, karismatis, demokratis, dan tipe Laissez-faire.

- Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
c. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-matad. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.
e. Selalu bergantung pada kekuasaan formal

- Tipe Kepemimpinan Militeristis
Yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
b. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
c. Senang kepada formalitas yang berlebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
e. Tidak mau menerima kritik dari bawahan

- Tipe Kepemimpinan Paternalistis
Tipe kepemimpinan Paternalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepada ke Pemimpin seperti ini menggunakan
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b. Bersikap terlalu melindungi bawahan
c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan inisiatif daya kreasi.
e. Sering menganggap dirinya maha tahu.

- Tipe Kepemimpinan Karismatis
Sampai saat ini para ahli Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.

- Tipe Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
b. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
c. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
d. Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa dari bawahan.
e. Lebih menitikberatkan kerjasama dalam mencapai tujuan.

- Tipe Laissez-faire
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.
b. bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila akan memberikan informasi pada saat ditanya.
c. tidak ada partisipasi sama sekali dari pemimpin dalam penentu tugas
d. terkadang memberikan komentar spontan terhadap kegiatan anggota.
  • Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan terdiri dari :

- Birokratis
Ini adalah satu gaya yang ditandai dengan keterikatan yang terus-menerus kepada aturan-aturan organisasi. Gaya ini menganggap bahwa kesulitan-kesulitan akan dapat diatasi bila setiap orang mematuhi peraturan. Pemimpinnya adalah seorang diplomat dan tahu bagaimana memakai sebagian besar peraturan untuk membuat orang-orang melaksanakan tugasnya.

- Permisif
Gaya ini menganggap bahwa bila orang-orang merasa puas dengan diri mereka sendiri dan orang lain, maka organisasi tersebut akan berfungsi dan dengan demikian, pekerjaan akan bisa diselesaikan. Koordinasi sering dikorbankan dalam gaya ini.

- Partisipatif
Gaya ini dipakai oleh mereka yang percaya bahwa cara untuk memotivasi orang-orang adalah dengan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini diharapkan akan menciptakan rasa memiliki sasaran dan tujuan bersama. Masalah yang timbul adalah kemungkinan lambatnya tindakan dalam menangani masa-masa krisis.