IP address dibagi menjadi lima kelas, A,B,C,D,E. IP address yang dipakai secara umum dibagi dalam 3 kelas, yaitu :
Kelas A = 0-127 dengan jumlah host yang bisa dibuat kurang lebih ada 16 juta host.
Kelas B = 128-191 dengan jumlah host yang bisa dibuat kurang lebih ada 65 ribu host.
Kelas C = 192-223 dengan jumlah host yang bisa dibuat ada 254 host.
Sementara 2 kelas lainnya dipakai untuk kepentingan khusus. Ini untuk memudahkan pendistribusian IP address ke seluruh dunia.
IP Address Class C
IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan berukuran kecil.
Format dari Class C : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Ket : n = network; h = host
- 3 bit pertama : 110
- Panjang Network ID : 24 bit
- Panjang Host ID : 8 bit
- Byte pertama : 192 – 223
- Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
- Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
Dimana cara menghitungnya :
Bilangan biner 1 masing-masing memiliki jumlah yang berbeda, yakni :
128 64 32 16 8 4 2 1
IP itu mulai dari 0(nol).Kombinasi angka tersebut adalah untuk netmask 255.255.255.128 yang di konversi ke Bilangan Biner adalah 11111111.11111111.11111111.10000000.
Kita ambil bit terakhir yaitu : 10000000.
Apabila pada kolom pertama di beri nilai ‘1′ dan yg lainnya bernilai ‘0' ( .10000000 ) = 128
Maka : IP yang tersedia : 255-192 = 63
1. Jumlah IP yang kita miliki (tersedia) sebanyak 64 nomor dari 0 sampai 63
2. Netmask yang harus dipakai adalah 255.255.255.192
3. Kita dapat menuliskan IP tersebut 192.168.1.0/26 dengan 26 sebagai nilai prefix-nya.
4. Jumlah segmen yang terbentuk :
192.168.1.0 – 192.168.1.63
192.168.1.0 (sebagai Net-ID)
192.168.1.63 (sebagai broadcast)
192.168.1.1 – 192.168.1.62 (jumlah host-nya)
5 Jumlah IP yang dapat dipakai untuk host sebanyak 62 setelah dikurangi dengan Net-ID dan Broadcast.
Misalnya saya mempunyai sebuah network address 192.168.1.0/27 ?
Artinya : 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /27 berarti 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224).
Dengan analisa seperti diatas. Kita harus menghitung :
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah
23= 8 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan
dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
25– 2 = 30 host
3. Blok Subnet = 256 – 224 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 32. Subnet berikutnya adalah 32 + 32 = 64, dan 64+32=96. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224.
4. Alamat host dan broadcast yang valid, kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet | 192.168.1.0 | 192.168.1.32 | 192.168.1.64 | 192.168.1.96 |
Host Pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.33 | 192.168.1.65 | 192.168.1.97 |
Host Terakhir | 192.168.1.30 | 192.168.1.62 | 192.168.1.94 | 192.168.1.126 |
Broadcast | 192.168.1.31 | 192.168.1.63 | 192.168.1.95 | 192.168.1.127 |
Untuk lebih jelasnya mengenai IP range nya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Dari tabel diatas akan digambarkan jaringannya :
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama.
waw.... perfect
BalasHapusmantap ni kk usy,, ajarin aq donk kak balajar ngitung IP addres ^_^
terimakasih atas artikelnya.salam st3telkom
BalasHapus